-->

Gubernur Lampung Ajak Masyarakat Lawan Radikalisme dan Terorisme







LAMPUNG TIMUR, SENAYANPOST.com – Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengajak masyarakat Lampung dan seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama melawan radikalisme dan terorisme karena menjadi ancaman faktual bagi keutuhan NKRI.

Pernyataan Gubernur M Ridho Ficardo disampaikan Kasi Antarlembaga Kesbangpol Provinsi Lampung Drs Fajar Isnawan ketika membuka Dialog Kebangsaan bertajuk “GP Ansor Istiqomah Menangkal Radikalisme dan Terorisme untuk Menjaga Keutuhan NKRI” di Masjid Al-Islah, Desa Rajabasa Induk, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Selasa (7/2/2017).

Acara dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi Lampung, pemerintah Kabupaten Lampung Timur, Kodim 0411/Lampung Tengah, Polres Lampung Timur, Pengurus Cabang NU Lampung Timur, Badan Otonom NU dan sekitar 200 warga masyarakat.

“Berbagai bentuk gerakan radikal seperti terorisme, aliran terlarang, sparatisme, dan konflik komunal saat ini sedang mencapai titik puncak. Hal ini menjadi ancaman faktual yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, menghambat akselerasi dalam mencapai rakyat sejahtera, serta mengganggu daya tahan dan stabilitas bangsa,” tegas Gubernur.

Gubernur menyayangkan, Indonesia yang dulu dikenal sebagai negara mayoritas muslim yang ramah dan toleran saat ini menurun citranya di mata dunia karena maraknya radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, radikalisme dan terorisme telah mengubah karakter bangsa menjadi intoleran. “Hal ini perlu diatasi dengan kerjasama yang baik antar semua pihak untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme,” ujar Gubernur.

Gubernur mengucapkan terima kasih kepada GP Ansor yang telah menyelenggarakan Dialog Kebangsaan untuk menangkal radikalisme dan terorisme. “Mari kita bangkit bersama melawan radikalisme dan terorisme yang merupakan musuh kita bersama,” imbuh Gubernur Ridho Ficardo.

Pelaku Peristiwa Talangsari

Dalam rangka mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme, GP Ansor menghadirkan dua tokoh pelaku peristiwa Talangsari, Sudarsono dan Sukardi yang merupakan anggota Jamaah Islamiah (JI) yang turut kiprah dalam peristiwa berdarah tahun 1989 silam.

Sudarsono menceritakan, ia menjadi pelatih para pemuda JI yang ada di Talangsari pada waktu itu. Ia mengajarkan semua strategi perang dan berbagai pembuatan senjata mematikan seperti panah beracun untuk menguasai Talangsari sebagai basis perjuangan JI.

Sumber:
https://www.senayanpost.com/gubernur-lampung-ajak-masyarakat-lawan-radikalisme-dan-terorisme/
LihatTutupKomentar
Cancel